Tiga Dosen UIN Bukittinggi Lolos AICIS+ 2025, Bersaing dengan Ribuan Peneliti Internasional


Bukittinggi — Tiga dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech Muhammad Djamil Djambek Bukittinggi berhasil menembus seleksi ketat sebagai peserta Open Panel pada Annual International Conference on Islam, Science, and Society (AICIS+) ke-24 tahun 2025. Prestasi ini sekaligus menegaskan kualitas riset dan komitmen UIN Bukittinggi tersebut dalam mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan perkembangan sains dan isu-isu global.

Melalui Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 7181 Tahun 2025, ketiganya lolos bersaing dengan 2.434 peneliti dari 31 negara. Dari ribuan abstrak yang masuk, hanya 234 yang berhak mempresentasikan risetnya dalam konferensi bergengsi yang digelar oleh Kementerian Agama RI ini.

Konferensi AICIS+ tahun ini mengusung tema besar “Islam, Ekoteologi, dan Transformasi Teknologi: Inovasi Multidisipliner untuk Masa Depan yang Adil dan Berkelanjutan.” Berbeda dari edisi sebelumnya, AICIS+ menegaskan kolaborasi lintas disiplin dengan menggabungkan Islam, sains, dan masyarakat dalam kerangka dialog global yang lebih luas.

Ketiga dosen UIN Bukittinggi yang terpilih membawa riset dengan fokus kontemporer dan relevan:

* Dr. Irwandi, M.Pd.menggali wacana lingkungan melalui pendekatan ekolinguistik, pemikiran Islam, dan ekoteologi.
* Asrul Harahap, M.Sos.memaparkan Dalihan Na Tolu sebagai kerangka budaya untuk membangun harmoni antaragama di Sumatera Utara.
* Hardiansyah Padli, SE.I, ME meneliti konstruksi sosial keberlanjutan ekonomi Minangkabau dengan integrasi nilai tradisional dan praktik ekonomi lokal.

Rektor UIN Bukittinggi, Prof. Dr. Silfia Hanani, M.Si., menyambut baik prestasi ini. Menurutnya, keberhasilan ini bukan hanya pencapaian personal para dosen, melainkan juga cerminan kontribusi nyata kampus dalam pengembangan ilmu pengetahuan Islam yang menjawab tantangan global abad ke-21.

“Ini bukti bahwa riset kami mampu bersaing dan memberi kontribusi strategis di tingkat internasional,” ujar Prof. Silfia.

Sementara itu, Asrul Harahap menyampaikan apresiasi atas kesempatan yang diberikan. “Terpilihnya kami bukan sekadar kehormatan, tetapi juga tanggung jawab akademik untuk memberikan kontribusi dalam diskursus global terkait Islam, sains, dan masyarakat,” tuturnya.

Tahun ini, konferensi yang sebelumnya dikenal sebagai AICIS resmi bertransformasi menjadi AICIS+. Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menyatakan bahwa transformasi ini mencerminkan reposisi intelektual Islam yang lebih inklusif dan interdisipliner, guna menghadapi beragam krisis global seperti ekologi, kemanusiaan, dan moral.

“AICIS+ menandai evolusi pemikiran Islam, dengan dialog yang lebih luas antara Islam, sains, dan masyarakat,” kata Menteri Nasaruddin.

Transformasi ini diharapkan membuka ruang baru bagi akademisi lintas disiplin untuk bersama-sama merumuskan solusi inovatif demi masa depan umat manusia dan planet bumi yang berkelanjutan. (IO UIN )

Slot Vietnam Link Slot Vietnam Slot Server Vietnam Slot Kamboja Link Slot Server Kamboja Slot Server Kamboja Togel Online sultantoto Slot Dana Slot Deposit Dana