Bukittinggi, Rabu (9/6/2021)
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) berkerjasama dengan Perpustakaan IAIN Bukittinggi kembali mengadakan seminar diseminasi hasil penelitian yang ke-4 dengan tema “Deradikalisasi Pondok Pesantren di Indonesia (Studi Terhadap Penanggulangan Gerakan Radikalisme dan Terorisme di Indonesia)”, yang menjadi narasumber seminar ialah Dr Ridha Ahida M.Hum, Dr Novi Hendri M.Hum dan Endrizal M.Ag.
Ketua LPPM IAIN Bukittinggi Dr Afrinaldi MA mengatakan : kegiatan seminar diseminasi hasil penelitian ini diadakan secara virtual dan terbuka untuk umum mulai akademisi, ulama, pemerintah serta di ikuti oleh jejaring LPPM Se-Sumatra.
Kegiatan penelitian merupakan hal yang tak dapat dipisahkan dari perguruan tinggi. Akademisi perguruan tinggi menggunakan penelitian sebagai cara untuk menjelaskan fenomena tertentu sesuai dengan bidang keahliannya. Penelitian yang efektif mampu menghasilkan suatu temuan bermanfaat dalam memperluas khasanah ilmu yang dapat dipergunakan unutk masyarakat luas.
Dr Ridha Ahida M.Hum dan tim dalam persentasenya memaparkan : idealnya sebuah pondok pesantren adalah suatu lembaga yang membentuk akhlak generasi muda Indonesia menjadi seorang yang ahli agama atau ulama, yang juga memiliki rasa cinta mendalam kepada Negara Kesatuan republik Indonesia.
Upaya deradikalisasi terus dilakukan untuk menangkal gerakan radikalisme dan terorisme di Indonesia antara lain : pertama peningkatan skill santri dengan mengadakan pelatihan-pelatihan di bidang kewirausahaan dan komputer di pondok pesantren bekerjasama dengan lembaga pemerintahan, kedua Peningkatan keilmuwan agama pengasuh pondok pesantren, sistem pengajaran, kurikulum yang di ajarkan. dan ketiga menjadikan santri sebagai role model artinya santri memiliki peran yang besar menerapkan nilai ajaran Islam di tengah masyarakat untuk mensinkronisasikan dengan kearifan lokal masyarakat setempat.
Sedangkan lokasi penelitian ini adalah : Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Riau dan objek penelitiannya ialah pimpinan dan santri pondok pesantren yang ada di tiga propinsi tersebut.