BUKITTINGGI-Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech Muhammad Djamil Djambek Bukittinggi akan mematangkan pembahasan implementasi program double degree atau gelar akademik berganda bersama Universitas Islam Selangor (UIS), Malaysia. Kesepakatan itu diambil saat pertemuan antara Rektor UIN Bukittinggi, Prof. Dr. Silfia Hanani, M.Si., dan Timbalan Naib Cancelor (TNC) UIS bidang akademik dan hubungan internasional, Prof. Madya Dr. Zetty Nurzuliana Binti Rasheed di Bukittinggi, (11/11/2024).
Menurut Silfia Hanani pendidikan tinggi telah menjadi tonggak penting dalam pembentukan karier dan masa depan individu. Dengan berbagai pilihan dan inovasi dalam dunia pendidikan, jelasnya, konsep double degree menjadi semakin menarik dan relevan bagi para mahasiswa yang ingin menggali lebih dalam pengetahuan mereka.
Dijelaskannya, double degree merupakan program akademik yang menfasilitasi mahasiswa memperoleh dua gelar sarjana dari dua institusi pendidikan yang berbeda secara bersamaan. Dalam program double degree, jelasnya, mahasiswa akan mengikuti kurikulum yang ditetapkan oleh kedua institusi tersebut, dan setelah menyelesaikan semua persyaratan yang diperlukan, mereka akan dianugerahi gelar sarjana dari kedua institusi tersebut, “UIN Bukittinggi akan segera mematangkan konsep dan strategi implementasi program double degree ini dengan pihak UIS,” ungkapnya.
TNC UIS Prof.Madya Dr. Zetty Nurzuliana (enam dari kanan) dan pimpinan UIN Bukittinggi.
Zetty Nurzuliana mengatakan double degree bukan hanya tentang menggabungkan dua gelar, tetapi juga tentang pengintegrasian dua disiplin ilmu yang berbeda untuk memperluas wawasan dan pengetahuan seseorang. Program double degree semakin menarik bagi calon mahasiswa, lanjutnya, karena adanya pengayaan pengetahuan yang memungkinkan mahasiswa untuk mempelajari dua bidang yang berbeda secara lebih mendalam. “Hal ini dapat menghasilkan pemahaman yang lebih luas tentang dunia dan menambah kedalaman pengetahuan mereka,” ungkapnya.
Pada pertemuan pengembangan kerjasama internasional yang digagas Pusat Hubungan Internasional UIN Bukittinggi itu, selain membahas konsep double degree, juga dibicarakan rancangan perjanjian kerjasama untuk kolaborasi riset internasional antara kedua perguruan tinggi yang telah menjalin kerjasama hampir dua belas tahun itu. [International Office UIN Bkt]