LP2M dengan UPT Pustaka IAIN Bukittinggi mengadakan seminar secara virtual Diseminasi hasil penelitian dengan judul “Strategi Pembumian Moderasi Islam di PTKIN Sebagai Penangkal Gerakan Radikalisme di Kalangan Intelektual Milenial di Sumbar” oleh tim peneliti Dr Silfia Hanani M.Si dan Nelmaya MA. (Rabu, 17 maret 2021)
Ketua LP2M IAIN Bukittinggi Dr Afrinaldi M.Si mengatakan “Kegiatan Diseminasi hasil penelitian ini dihadiri oleh Rektor, Dosen, Ketua Lembaga, Dekan dan Wakil Dekan, Ketua Prodi dan Sekretaris, mahasiswa IAIN Bukittinggi serta juga di ikuti oleh jejaring LP2M PTKIN se-sumatera dan luar sumatera, kegiatan ini menjadi agenda tahunan di LP2M IAIN Bukittinggi dengan UPT Pustaka yang dilaksanakan secara virtual setiap bulannya.
Dr Asyari M.Si mewakili Rektor IAIN Bukittinggi membuka secara langsung Diseminasi hasil penelitian dosen IAIN Bukittinggi ini, dalam pembukaannya mengakatan “bahwa kegiatan ini sangat menunjang dan memperkuat research bagi dosen Bukittinggi tentang fenomena moderasi beragama di Indonesia saat ini”.
Dalam hasil penelitiannya Silfia Hanani dan Nelmaya mengungkapkan “penguatan moderasi beragama menjadi tuntunan dunia global, apalagi Pendidikan Tinggi keagamaan yang memiliki program studi agama. Bahkan, moderasi beragama menjadi tuntutan bagi Pendidikan Tinggi dengan cara memasukkan materi kegamaan ke dalam kurikulum untuk menghasilkan perilaku sivitas akademik dan intelektual yang moderat, Pendidikan Tinggi harus memiliki konsep dan aksi terkait moderasi beragama tersebut”
Sementara itu Dr zulfan Taufik MA.Hum dosen FUAD IAIn Bukittinggi mengatakan bahwa moderasi beragama berada di semua lini kehidupan, artinya mengimplementasikan nilai-nilai luhur ajaran agama yang diyakini ke dalam kehidupan masyarakat yang plural mewujudkan kerukunan umat beragama.
Dikalangan mahasiswa agar memilih kelompok kajian yang benar sejak awal masuk perkuliahan. Hal ini penting untuk mencegah dan menanggulangi radikalisme yang menjadi ancaman dunia Pendidikan. Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) menjadi tumpuan dari gerakan moderasi beragama dengan mengadakan penelitian dan diskusi untuk mencegah radikalisme di kalangan intelektual.
Mengapa perguruan tinggi, karena saat ini semua pihak menaruh harapan terhadap Lembaga Pendidikan dapat memberikan formula untuk meningkatkan kualitas moral bangsa dan menjamin kehidupan agama yang moderat.