Dr. IRWANDI, M.Pd.
Head of Centre for International Office, UIN Bukittinggi
E-mail: irwandi@uinbukittinggi.ac.id
SECARA perlahan tapi pasti bahwa semua Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) yang telah memperoleh prediket akredetasi unggul dipacu untuk bersungguh-sungguh meniti tangga untuk bereputasi di level internasional. Karenanya, program internasionalisasi mesti membingkai semua aktivitas strategis akademik di UIN Bukittinggi.
Upaya paling awal untuk internasionalisasi Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech Muhammad Djamil Djambek Bukittinggi adalah dengan membangun jaringan kerjasama antar perguruan tinggi pada skala internasional. Jaringan kerjasama internasional ini mewakili negara dari lima benua. Tolak ukurnya adalah bukan pada banyaknya kerjasama yang dibuat, tapi pemenuhan keterwakilan dari negara lima benua itu yang mesti diprioritaskan, selain realisasi dari kerjasama itu. Untuk membangun kerja sama internasional, dibutuhkan unit kerja khusus yang fokus menangani hal tersebut sejak di tingkat rektorat hingga di tinggat program studi.
Terdapat 6 (enam) strategi yang bisa dilakukan sebagai peta jalan internasionalisasi UIN Bukittinggi, yaitu program mahasiswa internasional, layanan dukungan berskala internasional, penyelenggaraan pendidikan transnasional jarak jauh, rekognisi dosen melalui pengalaman internasional, internasionalisasi bimbingan teknis dan pelatihan, dan internasionalisasi dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
(1) Program Mahasiswa Internasional (Mahasiswa Asing)
Bentuk Kegiatan:
a. Penerimaan mahasiswa asing jalur reguler
Jalur reguler ini adalah penerimaan mahasiswa asing melalui pendaftaran untuk menjadi mahasiswa penuh, memiliki Nomor Induk Mahasiswa (NIM), dan mengikuti perkuliahan menurut aturan pada umumnya, diberikan gelar akademik dan diwisuda.
b. Penerimaan mahasiswa asing jalur non-reguler
Jalur non-reguler adalah program khusus untuk menfasilitasi mahasiswa asing untuk belajar di PTKI melalui kegiatan sit in selama 16 kali pertemuan, tanpa diberikan Nomor Induk Mahasiswa (NIM), tanpa ada pemberian gelar akademik (non-degree), dan tidak diwisuda. Mahasiswa ini jalur Non-Degree ini dapat diklaim sebagai mahasiswa asing melalui skema MBKM (Mahasiswa Belajar Kampus Merdeka).
Untuk merealisasikan kegiatan ini UIN Bukittinggi dapat bekerjasama dengan perguruan tinggi di luar negeri dan atau perguruan di dalam negeri yang telah memiliki mahasiswa asing. Mahasiswa asing yang ada di kedua universitas itu diundang untuk mengikuti program yang dikemas khusus dalam kegiatan International Edu-Tourism Network (INTENT_N) atu Jaringan Wisata-Pendidikan Internasional). Isi kegiatan: Sit in (belajar di ruang kelas), dan eksplorasi alam dan budaya Minangkabau. Pertemuan dengan mahasiswa asing ini dilanjutkan secara online hingga pertemuan terhitung 16 kali pertemuan.
(2) Layanan Dukungan Berskala Internasional
Bentuk Kegiatan:
a. Menerbitkan kebijakan pembuatan kerjasama internasional untuk pedoman di lingkungan UIN Bukittinggi.
b. Membuat nota kesepahaman internasional dengan institusi pendidikan dan organisasi lain (perusahaan, organisasi, dan pusat-pusat pelatihan);
c. Menerbitkan kebijakan tentang penerimaan mahasiswa asing;
d. Membuka layanan komunikasi dan informasi untuk masyarakat internasional melalui kegiatan pameran pendidikan di luar negeri, dan Networking Talk (perbincangan untuk membangun jaringan Kerjasama);
e. Bekerjasama dengan Rumah Jurnal dalam menyebarluaskan jurnal ilmiah UIN Bukittinggi yang berskala internasional;
f. Memberikan bantuan pelatihan bahasa Indonesia untuk mahasiswa asing.
g. Bekerjasama dengan Fakultas untuk membangun relasi internasional melalui kegiatan kuliah tamu, seminar, dan konferensi internasional;
h. Pemberian bantuan material dan teknis kepada dosen untuk mengikuti pertemuan ilmiah internasional;
i. Pemberian dukungan materil dan teknis kepada dosen untuk publikasi ilmiah di jurnal internasional;
j. Pemberian dukungan material dan teknis kepada mahasiswa untuk mengikuti kompetesi dan pertemuan ilmiah internasional.
(3) Penyelenggaraan Pendidikan Transnasional Jarak Jauh
Pendidikan jarak jauh transnasional jarak jauh merupakan strategi internasionalisasi yang inovatif dan model perkuliahan yang muncul untuk mengatasi kekuatan globalisasi dalam pendidikan tinggi. Pendidikan jarak jauh transnasional mengacu pada pemberian kesempatan kepada mahasiswa internasional untuk mengejar peluang kuliah di UIN Bukittinggi melalui teknologi internet tanpa harus pindah secara fisik ke Indonesia.
(4) Rekognisi Dosen Melalui Pengalaman Internasional
Bentuk Kegiatan:
Menyelenggarakan kegiatan Visiting Lecturer (Dosen Tamu) di perguruan tinggi luar negeri. Kegiatan Visiting Lecturer mencakup: mengajar, research sharing, seminar, dan memberikan penyuluhan.
(5) Internasionalisasi Bantuan Teknis dan Pelatihan
Bentuk Kegiatan:
(a) Workshop Pengembangan Akademik dan Non-Akademik untuk Mewujudkan WCU (World Class University);
(b) Workshop Pengembangan Kerjasama Internasional
(c) Workshop Penyusunan Proposal Program Riset Kolaborasi Internasional.
(d) Workshop Penelitian dan Pengabdian Masyarakat melalui Kolaborasi Internasional;
(e) Workshop Optimalisasi Manajemen dan Pembinaan Menuju Jurnal Terindeks Bereputasi
(f) Workshop Instruktur BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing)
(6) Internasionalisasi dalam Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Bentuk Kegiatan
(a) Penelitian Kolaborasi Internasional;
(b) Pengabdian kepada Masyarakat Kolaborasi Internasional.
Enam strategi di atas mesti dibarengi oleh jiwa setiap siivitas akademika UIN Bukittinggi untuk senang membina jaringan yang berimpak tinggi (the impactful networking) dan dengan ikhlas bersedia memainkan peran sebagai citizen diplomacy (diplomasi watrga negara). Diplomasi Warga Negara adalah konsep bahwa setiap individu memiliki hak, bahkan tanggung jawab, untuk membantu membentuk hubungan luar negeri untuk kemashlahatan antar negara. []